cover
Contact Name
Sonya Sulistyono, ST., MT., IPM.
Contact Email
sonya.sulistyono@unej.ac.id
Phone
+62331-410241
Journal Mail Official
jrsl.sipil@unej.ac.id
Editorial Address
Universitas Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 25489518     DOI : https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i2
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan (JRSL) adalah jurnal peer-review nasional dan akses terbuka. Artikel penelitian yang diterbitkan mencakup semua aspek teknik sipil, termasuk Rekayasa Struktural, Rekayasa dan Manajemen Transportasi, Manajemen Konstruksi, Rekayasa Hidro, Rekayasa Geoteknik, dan Rekayasa Lingkungan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN" : 10 Documents clear
RETROFITTING AND DACTILITY OF REINFORCED CONCRETE BEAMS USING AN EXTERNAL REINFORCEMENT METHOD Novita Ike Triyuliani; Sri Murni Dewi; Lilya Susanti
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.519 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.10613

Abstract

The innovations strengthening building structures are important topics. Failure in structures such as beams and columns due to time, re-functions of a building, even initial design errors that are weak or lack the safety factor of a building structure. External reinforced concrete beams are one of the beams currently being developed. It is a concrete block with reinforcement of steel reinforcement on the outer (external) of the beam. This study aims to determine the index of increasing beam strength and ductility after retrofitting external steel reinforcement, which has the dimension of beams 15 x 15 x 100 cm, repeating 12 pcs, with external reinforcement each 6 pcs 2Ø6 and 3Ø6. The results from this study are an increasing the index of beam flexural strength after retrofit with external steel reinforcement. Meanwhile, beams after retrofit with 2Ø6 external steel have an average increase index of 1.25 and 1.21 while for external steel 3Ø6 are 1.29 and 1.60 respectively. The ductility depends on the value of ultimate load and maximum deflection that occurs, where the ductility value for the comparison of each specimen experiences a reduction in the average ductility value with 2Ø6 external steel which is 37.74% and 70.95% while with 3Ø6 external steel is 61,65% and 60.62%. Berbagai inovasi upaya peningkatan kekuatan struktur bangunan telah menjadi bahasan yang penting. Kegagalan pada struktur seperti balok dan kolom karena umur, alih fungsi suatu bangunan, bahkan kesalahan desain awal yang lemah atau kurang memenuhi faktor keamanan suatu struktur bangunan. Balok beton bertulangan eksternal adalah salah satu balok yang sedang dikembangkan pada saat ini, yaitu balok beton dengan perkuatan tulangan baja di sisi terluar (eksternal). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks peningkatan kekuatan balok dan daktilitas setelah dilakukan perbaikan menggunakan tulangan baja eksternal, dengan dimensi balok 15 × 15 × 100 cm berulang 12 buah, penambahan tulangan baja eksternal masingmasing 6 buah 2Ø6 dan 3Ø6. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah indeks peningkatan kekuatan lentur balok setelah dilakukan perbaikan menggunakan tulangan baja eksternal. Dimana balok setelah dilakukan perbaikan dengan baja eksternal 2Ø6 memiliki indeks peningkatan rata-rata 1,25 dan 1,21 sedangkan untuk baja eksternal 3Ø6 masing-masing 1,29 dan 1,60. Daktilitas tergantung dari nilai beban ultimit dan lendutan maksimum yang terjadi, dimana nilai daktilitas untuk perbandingan tiap benda uji mengalami reduksi nilai daktilitas rata-rata dengan baja eksternal 2Ø6 yaitu sebesar 37,74% dan 70,95% sedangkan dengan baja eksternal 3Ø6 sebesar 61,65% dan 60,62%.
A SCHEDULING ON IMPLEMENTATION OF ISDB PROJECT JEMBER UNIVERSITY WITH PRECEDENCE DIAGRAM METHOD Icha Tatrisya Derka; Hernu Suyoso; Anik Ratnaningsih
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.876 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.11089

Abstract

Scheduling is important, because of the time limit, so the implementation of project activities must be planned and timely. The Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology building is one of the development projects of the IsDB (Islamic Development Bank), in the Jember University. In this study, the schedule will be carried out using the PDM method (Precedence Diagram Method), assisted by the Microsoft Project. The PDM is a working network with a clear dependency relationship and can be used on projects that have overlapping activities between tasks to another, PDM can show critical trajectory. Secondary data needed in the form of soft-drawings, BoQ (Bill of Quantity), City of Jember AHS 2018 and S curve. There are 30 jobs included in the critical track including 14 jobs in construction work, 11 jobs in architectural work and 5 jobs in outside work. The results of the study indicate that the duration of the construction Building is 242 days, or 8 months 16 days. Penjadwalan merupakan hal yang penting, karena adanya batasan waktu, maka pelaksanaan kegiatan proyek harus tepat rencana dan tepat waktu. Gedung Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology merupakan salah satu pembangunan proyek IsDB (Islamic Development Bank), yang ada di lingkungan Universitas Jember. Pada penelitian ini, akan dilakukan penjadwalan menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method) dibantu dengan Microsoft Project. PDM merupakan jaringan kerja dengan hubungan ketergantungan yang jelas dan dapat digunakan pada proyek yang mempunyai kegiatan tumpang tindih antar satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, serta dapat menunjukkan lintasan kritis. Data yang dibutuhkan berupa data sekunder yaitu gambar rencana, BoQ, AHS Kota Jember 2018 dan kurva S. Terdapat 30 pekerjaan yang termasuk dalam lintasan kritis meliputi 14 pekerjaan di pekerjaan strukur, 11 pekerjaan di pekerjaan arsitektur serta 5 pekerjaan di pekerjaan luar bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jangka waktu pelaksanaan pembangunan Gedung Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology adalah selama 242 hari, atau 8 bulan lebih 16 hari.
PLANNING OF FLOATING FOUNDATION FOR SOFT SOIL IN GLAGAH AGUNG, BANYUWANGI CITY Dora Melati Nurita Sandi; Erna Suryani; Ayu Wanda Febrian
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.801 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.12725

Abstract

Soft soil in construction often creates a problem. Soft soil which has the characteristics of low bearing capacity and high shrinkage properties becomes a problem for construction. One of the efforts to overcome these problems is by planning building foundations that are following soft soil characters. A floating foundation is planned that adopts the concept of lightweight concrete. The lightweight concrete used is an innovative concrete that uses styrofoam as a substitute for coarse aggregate. So that this concrete does not require broken stone or gravel as a concrete filler. Initial planning for floating foundations was carried out in the Purwoharjo area. Soil samples are taken and analyzed their characteristics to get the soil parameters. Then the dimensions of the foundation are planned by using the terzaghi formula for shallow foundations. The decrease or settlement of the soil was analyzed using the help of PLAXIS 2D software. Tanah lunak dalam konstruksi seringkali menjadi sebuah kendala. Tanah lunak yang memiliki karakteristik daya dukung rendah dan sifat kembang susut tinggi menjadi sebuah permasalahan dalam mendirikan bangunan di atasnya. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan merencanakan pondasi bangunan yang sesuai dengan karakter tanah lunak. Direncanakan sebuah pondasi apung yang mengadopsi konsep beton ringan. Beton ringan yang digunakan merupakan beton inovasi yang menggunakan styrofoam sebagai pengganti agregat kasarnya. Sehingga beton ini tidak memerlukan batu pecah atau kerikil sebagai bahan pengisi beton. Perencanaan awal untuk pondasi apung, dilakukan di daerah Purwoharjo. Sample tanah diambil dan dianalisis karakteristiknya untuk mendapatkan parameter-parameter tanahnya. Kemudian direncanakan dimensi pondasi dengan menggunakan rumus terzaghi untuk pondasi dangkal. Penurunan atau settlement tanah dianalisis menggunakan bantuan software PLAXIS 2D.
THE ANALYSIS OF THE STRATEGY OF TEMPORAL STREET REPAIRS TO VEHICLE OPERATION COSTS (CASE STUDY: CANDIPURO HIGHWAY, LUMAJANG) Rizqi Eka Faiqatul Maghfiroh; Akhmad Hasanuddin; Sri Sukmawati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.133 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.10901

Abstract

Candipuro highway, Candipuro District, Lumajang Regency is a road section which is passed by sand loaded trucks so that this road receives excessive loads. It can be seen from the presence of perforation damages, hair cracks, longitudinal and transverse cracks, edge cracks and polished aggregate. The damages on the road can disrupt the comfort and safety of drivers and affect to Vehicle Operating Cost (VOC). There is 2 maintenance method used in this research. The first method was an analysis of routine roadwork strategies once a year and second method every 3 years for 9 years to find out the most efficient cost for roadwork and operating cost for vehicles. ND Lea Consultant which focused on the aspect of pavement was used as the method for Vehicle Operating Cost. An economic feasibility analysis was used to determine the appropriate strategy using which strategy has a cheaper fee. The results of the calculation of routine roadwork every 1 year during 9 years were Rp3.459.436.869,42 and periodic roadwork 3 years for 9 years was Rp5.021.403.850,96. The total operating cost of car vehicles due to routine maintenance once a year during 9 years was Rp4.391.248.161,16 and periodic maintenance for 3 years during the 9 years was Rp4.391.248.161,16. Therefore, the efficient handling strategy was routine maintenance once a year. It was because this alternative has cheaper than periodic maintenance. Ruas Jalan Raya Candipuro, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang merupakan ruas jalan yang dilewati truck pengangkut pasir sehingga ruas jalan ini menerima beban berlebih. Hal ini dapat dilihat dari adanya kerusakan berlubang, retak rambut, retak memanjang dan melintang, retak tepi dan pelepasan butiran. Kerusakan jalan dapat mengganggu kenyamanan maupun keselamatan pengendara dan dapat mempengaruhi Biaya Operasi Kendaraan (BOK). Terdapat 2 metode perbaikan jalan pada penelitian ini, metode pertama adalah secara rutin setiap 1 tahun sekali dan metode kedua secara berkala setiap 3 tahun sekali selama 9 tahun untuk mengetahui biaya yang paling efisien untuk perbaikan jalan serta biaya operasi terhadap kendaraan. Metode untuk Biaya Operasi Kendaraan menggunakan ND Lea Consultant yang menitikberatkan pada aspek perkerasan jalan. Analisa kelayakan ekonomi digunakan untuk penentuan stategi yang sesuai dengan memilih biaya yang paling kecil, sehingga efisien dari segi biaya. Hasil dari perhitungan untuk perbaikan jalan secara rutin setiap 1 tahun sekali selama 9 tahun adalah Rp3.459.436.869,42 dan perbaikan jalan secara berkala 3 tahun sekali selama 9 tahun adalah Rp5.021.403.850,96. Total Biaya Operasi Kendaraan mobil akibat pemeliharaan rutin 1 tahun sekali selama 9 tahun adalah Rp4.391.248.161,16 dan pemeliharaan berkala 3 tahun sekali selama 9 tahun adalah Rp4.941.996.380,06. Strategi penanganan yang efektif adalah pemeliharaan rutin 1 tahun sekali, karena alternatif ini memiliki biaya yang lebih kecil daripada pemeliharaan berkala.
DEVELOPMENT OF CLEAN WATER DISTRIBUTION NETWORK SYSTEM IN GENTENG SUB-DISTRICT BANYUWANGI USING EPANET 2.0 PROGRAM Ayu Rahmad Jayanti; Ririn Endah Badriani; Yeny Dhokhikah
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.117 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.12366

Abstract

The clean water distribution in the Genteng Subdistrict, Banyuwangi Regency is included in the service area of the Zone 1 PDAM tile unit. The 60 liters/second reservoir discharge capacity is obtained from Sumber Umbul Sari in the Glenmore District. The distribution of clean water in Zone 1 is still less than 70% of the area served, as the installed discharge capacity is estimated to be insufficient. In order to achieve the distribution goal, a network system must be developed by adding direct debits and planning a new pipeline. The Epanet 2.0 program simplifies the calculation of pipeline networks by integrating elevation data, network maps, pipeline specification, and load. The analysis of the simulation results was conducted using the Public Works Minister's hydraulic parameter standards 2007. Planning of a distribution network and a cost budget in 2029 were done to estimate the water supply needs and budgets required. The hydraulic simulation results based on the analysis of the pressure of all joints are in accordance with the standard, while the analysis of the velocity in pipe is less standard. The need for water discharge in 2029 is 71.6 liters/second. In Kembiritan Village, the construction of distribution pipes with an additional reservoir unit was planned. The planned pipe dimensions in the development area were 25 mm at 796 meters, 50 mm at 4062 meters, and 75 mm at 1518 meters. The cost of planning a clean water distribution system in 2029 is Rp. 1,431,375,000.00. Distribusi air bersih di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi merupakan wilayah pelayanan Zona 1 PDAM unit Genteng. Kapasitas debit reservoir sebesar 60 liter/detik berasal dari sumber umbul sari di Kecamatan Glenmore. Pendistribusian air bersih di wilayah Zona 1 masih kurang dari 70% wilayah yang terlayani, karena diperkirakan kapasitas debit yang terpasang kurang mencukupi. Untuk memenuhi target pemerataan distribusi perlu pengembangan sistem jaringan dengan penambahan debit dan perencanaan jaringan pipa baru. Program Epanet 2.0 memudahkan dalam perhitungan jaringan perpipaan dengan mengintegrasi data elevasi, peta jaringan, spesifikasi pipa dan debit. Analisis hasil simulasi menggunakan standar parameter hidrolis Permen PU 2007. Perencanaan pengembangan jaringan distribusi dan anggaran biaya pada tahun 2029 guna memperkirakan debit kebutuhan air dan anggaran biaya yang dibutuhkan. Hasil simulasi hidrolis berdasarkan analisis tekanan semua junction telah sesuai standar, sedangkan analisis kecepatan masih di bawah standar. Kebutuhan debit air tahun 2029 sebesar 71,6 Liter/detik. Pengembangan pipa distribusi direncanakan di Desa Kembiritan dengan tambahan satu unit reservoir. Dimensi pipa rencana di wilayah pengembangan digunakan diameter 25 mm sepanjang 796 m, diameter 50 mm sepanjang 4062 m dan diameter 75 mm sepanjang 1518 m. Biaya perencanaan sistem distribusi air bersih tahun 2029 sebesar Rp. 1.431.375.000,00.
SHEAR STRENGTHENING OF REINFORCED CONCRETE BEAM USING EXTERNALLY STRIRRUPS Arga Saputra; Sri Murni Dewi; Lilya Susanti
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.417 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.10296

Abstract

Initial design errors, especially the installation of stirrups, one of them can cause the beam having shear failure due to installing capacity of stirrups less than the shear capacity that occurs. Shear strengthening in this study used externally stirrups ∅6-75 which were installed in the shear area only. The results of calculation analysis, shear capacity can increase up to 137.82%; 133.42% and 137.12% while the test results increased by 31.58%; 0% and 4.76% in this caseload did not look significant from the results of calculation analysis. However, when viewed from crack pattern that occurs without external stirrups, outer ring has a combination of flexural and shear cracks occurs quite much, besides of flexural and shear cracks, combination of crack also occurs because of pressure beam reach pressure capacity first rather than tensile beam because the ratio of installed reinforcement is over reinforced. Meanwhile, in the beam with external stirrups, the crack pattern that occurs is also a combination of bending and shear cracks, but the cracks that occur are relatively less than the beam without external stirrups. When viewed from the deflection that occurred during the first crack, the reinforced beam experienced a relatively smaller deflection of 0.61 mm beam; 0.31 mm and 0.18 mm rather than beams without externally stirrups 1.28 mm; 0.55 mm and 0.32 mm, so that the beam with external stirrups can be said to be more rigid than the beam without external stirrups. Kesalahan desain awal, khususnya pemasangan sengkang, salah satunya dapat mengakibatkan balok mengalami kegagalan geser akibat kapasitas sengkang yang terpasang kurang dari kapasitas geser yang terjadi. Perkuatan geser pada penelitian ini menggunakan sengkang ∅6-75 yang dipasang pada daerah geser saja. Hasil dari perhitungan analisis, kapasitas geser dapat meningkat sampai 137,82%; 133,42% dan 137,12% sedangkan dari hasil pengujian mengalami peningkatan sebesar 31,58%; 0% dan 4,76% dalam hal ini peningkatan beban tidak terlihat sesignifikan dari hasil analisis perhitungan, namun jika dilihat dari pola retak yang terjadi beton tanpa perkuatan sengkang luar mengalami kombinasi retak lentur dan geser yang cukup banyak, selain kombinasi retak lentur dan geser, juga terjadi retak akibat balok tekan yang mencapai kapasitas tekan terlebih dahulu daripada balok tarik karena rasio tulangan yang terpasang over reinforced. Sementara itu pada balok dengan perkuatan sengkang luar, pola retak yang terjadi juga kombinasi retak lentur dan retak geser, namun retak yang terjadi relatif lebih sedikit daripada balok tanpa perkuatan. Jika ditinjau dari lendutan yang terjadi pada saat crack pertama, balok yang diberi perkuatan mengalami lendutan yang relatif lebih kecil yaitu 0,61 mm; 0,31 mm dan 0,18 mm daripada balok tanpa perkuatan 1,28 mm; 0,55 mm dan 0,32 mm sehingga balok yang diperkuat dengan sengkang luar dapat dikatakan lebih kaku daripada balok tanpa perkuatan.
SETTLEMENT EVALUATION AND BACK ANALYSIS OF THE GROUND DESIGN PARAMETERS ON THE SOIL IMPROVEMENT OF PRELOADING METHOD COMBINED WITH PVD Intan Kamila Adiba; Januar Fery Irawan; Luthfi Amri Wicaksono
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.578 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.12710

Abstract

The use of the preloading method, which combined with PVD, is now a common method of soil improvement that proved effective in increasing bearing capacity and reducing settlement on soft soil ground types like former rice fields. In order to reach an optimum effectiveness of soil improvement, an evaluation of the settlement should be done by reviewing the performance of soil improvement along with geotechnical instruments installed in the field. In this study, the back analysis method is used to determine the soil design parameters that are following the actual conditions in the field. The results obtained from the evaluation of settlement conducted is the difference between settlement calculation theoretically before the improvement of soil with the available field data of monitoring Settlement Plate. An average percentage of 118% was obtained from the calculation. In contrast, an average percentage of 2.87% was obtained as the difference between the final settlement prediction of Asaoka's with actual settlements based on Settlement Plate readings data in the field. The parameters of the soil results from the back analysis gave new values with each of the average of Ch= 0.02936; Cc= 0.27313; kv= 0.00005 m/day; and mv= 0.00064m2/kN. The difference between theoretical settlement recalculated using the soil parameter of the back analysis method with the actual settlement based on monitoring of Settlement Plate gave an average percentage of 12.66%. Metode Preloading yang dikombinasikan dengan PVD merupakan salah satu metode perbaikan tanah yang terbukti efektif dalam meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi settlement pada tanah jenis lunak seperti tanah bekas sawah. Agar perbaikan tanah yang dilakukan memiliki efektifitas optimum, perlu adanya evaluasi terhadap settlement yang terjadi dengan meninjau kinerja perbaikan tanah beserta instrumeninstrumen geoteknik yang terpasang di lapangan. Selain itu, dilakukan Metode Analisa Balik untuk mengetahui parameter desain tanah yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Hasil yang didapatkan dari evaluasi settlement yang dilakukan adalah selisih settlement secara teoritis sebelum adanya perbaikan tanah dengan settlement berdasarkan monitoring Settlement Plate di lapangan dalam persentase rata-rata sebesar 118%, sedangkan selisih antara final settlement prediksi Asaoka dengan settlement akhir berdasarkan monitoring Settlement Plate di lapangan mendapatkan persentase rata-rata sebesar 2,15%. Parameter-parameter tanah hasil dari analisa balik memiliki nilai baru dengan masing-masing rata-rata sebesar Ch= 0,02936; Cc= 0,27313; kv= 0,00005 m/hari; dan mv= 0,00064m2 /kN. Sedangkan untuk selisih antara settlement secara teoritis yang dihitung kembali menggunakan parameter tanah hasil analisa balik dengan settlement aktual berdasarkan data bacaan Settlement Plate mendapatkan persentase rata-rata sebesar 12,66%.
THE COMPARISON OF ROAD DAMAGE VALUES BASED ON PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) METHOD OBSERVATION AND IRI (INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX) METHOD ON ROAD CLASS II IN LUMAJANG DISTRICT Devita Sari; Sri Sukmawati; Akhmad Hasanuddin
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.795 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.10904

Abstract

Roads are a means of transportation that is often used by Indonesians to travel. Some class II road segments in Lumajang Regency include Tempeh-Sumberjati, Sumberjati-Karangrejo, Karangrejo-Yosowilangun, and Jalan Lintas Timur. The four sections are collector roads outside the city so that large vehicles often pass. Before handling the road, it must first be assessed on the condition of the pavement. The road surface condition assessment system uses the PCI method and the IRI method. The purpose of this study was to determine the condition of road damage and handling damage to the road so that the maintenance category was obtained. The IRI method is obtained from the Bina Marga Lumajang PU, while the PCI method is done visually. The average results of the four PCI methods are 76.54 with very good conditions and the IRI method is obtained 3.94 with good conditions so that both of these methods produce the same conclusions Maintenance for the PCI method and the IRI method uses routine maintenance, seen from both values. Jalan merupakan sarana transportasi yang sering digunakan bagi warga Indonesia untuk berpergian. Beberapa ruas jalan kelas II di Kabupaten Lumajang antara lain Tempeh-Sumberjati, Sumberjati-Karangrejo, Karangrejo-Yosowilangun dan Jalan Lintas Timur. Keempat ruas tersebut merupakan jalan kolektor luar kota, sehingga sering dilewati kendaraan bermuataan besar. Sebelum dilakukan penanganan jalan, terlebih dahulu harus dilakukan penilaian kondisi perkerasan jalan. Sistem penilaian kondisi permukaan jalan menggunakan metode PCI dan metode IRI. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi kerusakan jalan dan penanganan kerusakan jalan, sehingga didapatkan kategori pemeliharaan. Untuk metode IRI didapatkan dari PU Bina Marga Lumajang, sedangkan metode PCI dilakukan secara visual. Hasil rata-rata keempat ruas metode PCI sebesar 76,54 dengan kondisi sangat baik dan metode IRI didapatkan 3,94 dengan kondisi baik, sehingga kedua metode ini menghasilkan kesimpulan yang sama Pemeliharaan untuk metode PCI dan metode IRI menggunakan pemeliharaan rutin, dilihat dari kedua nilai.
THE SERVICE PERFORMANCE EVALUATION OF MADIUN TRAIN STATION Silfi Galuh Navitasari; Akhmad Hasanuddin; Nunung Nuring Hayati; Sonya Sulistyono
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.918 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.10972

Abstract

Transportation is a community’s needs at this time. In the development of transportation, transportation modes which is developing as a solution problems of time efficiency, safety, transportation capacity, and estimate costs for the population of Indonesia. For the population of Indonesia, especially the people in Madiun, railway facilities are transportation modes that energy saved and have a better level of safety than other transportation. This study discusses safety, security, reliability, convenience, simplicity, and equality of SPM which is consist of physical variables indicator, reliability, response, empathy, and concern. The research sample was participants in the departure place at Madiun Train Station. The samples did by random sampling method. Data collection uses a questionnaire which distributed directly for 400 questionnaires. Analysis method uses the Important Performance Analysis (IPA) method with validity testing using Bivariate Pearson (Product Moment Pearson) and reliability testing using Cronbach Alpha (ɑ) statistical test. The results of service quality and facility performance researches showed 94.44% of availability and 88.89% of fulfilment at Madiun Station according to PM.48 of 2015. Whereas the results of conformity and gap researches showed the assessment integrity accordance to concerns and expectations of the highest GAP service users - 0.90 according to variable indicator. Transportasi merupakan kebutuhan masyarakat pada saat ini. Dalam perkembangan transportasi, moda transportasi yang berkembang sebagai solusi permasalahan tentang efisiensi waktu, keselamatan, kapasitas penumpang, dan estimasi biaya bagi penduduk Indonesia. Bagi penduduk Indonesia khususnya masyarakat di Madiun, sarana kereta api adalah moda transportasi yang hemat energi dan tingkat keselamatan yang lebih baik dibandingkan transportasi lain. Penelitian ini bertujuan menguji keselamatan, keamanan, kehandalan, kenyamanan, kemudahan, dan kesetaraan terhadap SPM berupa indikator variabel fisik, keandalan, tanggapan, empati, dan peduli. Sampel penelitian ini adalah penumpang pemberangkatan di Stasiun Madiun. Sampel dilakukan dengan metode acak. Pengumpulan data berupa kuesioner yang disebarkan secara langsung sebanyak 400 kuesioner. Metode analisis menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dengan uji validitas menggunakan Bivariate Pearson (Product Moment Pearson) dan uji reliabilitas menggunakan uji statistic Cronbach Alpha (ɑ). Hasil penelitian kualitas kinerja pelayanan dan fasilitas menunjukkan ketersediaan sebesar 94,44 % dan keterpenuhan sebesar 88,89 % di Stasiun Madiun sesuai PM.48 Tahun 2015. Sedangkan, hasil penelitian kesesuaian dan kesenjangan menunjukkan bobot penilaian sesuai kepentingan dan harapan pengguna jasa senilai GAP tertinggi -0,90 sesuai indikator variabel.
THE ANALYSIS OF RECTANGULAR COLUMN PERFORMANCE TOWARDS STRUCTURAL REINFORCED CONCRATE ELEMENTS BEHAVIOR Celica Amira; Dwi Nurtanto; Nanin Meyfa Utami
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.579 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.11273

Abstract

The column has a different cross-sectional capacity based on the direction of the X and Y moments based from the cross section. This research analyzes the performance of reinforced concrete by transformis the square column that already exists into a rectangular column with the function of the building is apartment. The result of this research was to find out performance of rectangular column on the behavior of high building structure. This Research analyzes two shapes of column rectangular and Square with the same area of concrete and reinforcement with all sides equal. Structure will be modeled by structural analysis program. Analyze using interaction diagram by structural analysis program. to find out the collapse of the column. The results of this Research indicates that axial load in any cross section has the same values, as long as the column has the same cross-sectional area and total of reinforcement area. Moment and shear loads with rectangular have a smaller Force on the strong axis X, while in weak axis Y have a greater Force. The displacement on the strong axis X with Square column have a smaller deviations of 10,81%, while on the weak axis Y have a greater deviations of 12,05%. Kolom memiliki kapasitas penampang yang berbeda berdasarkan arah momen X dan Y jika dilihat dari sisi penampangnya. Penelitian ini menganalisis kinerja struktur beton bertulang dengan merubah bentuk persegi sama sisi menjadi bentuk persegi panjang dengan fungsi bangunan sebagai apartemen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja kolom dengan bentuk persegi panjang terhadap perilaku struktur gedung seperti simpangan dan gaya dalam pada gedung dalam menerima beban gempa. Penelitian ini dilakukan dengan dua bentuk penampang, yaitu persegi sama sisi dan persegi panjang dengan luas penampang beton serta luas tulangan sama dengan tulangan merata. Struktur dimodelkan menggunakan program bantu struktur. Menganalisis kolom menggunakan diagram interaksi dengan program bantu struktur untuk mengetahui letak keruntuhan kolom. Hasil analisis menunjukkan gaya aksial dalam bentuk penampang apapun memiliki hasil yang sama, selama memiliki luas penampang kolom dan luas tulangan total yang sama. Gaya momen dan gaya geser kolom persegi panjang menghasilkan gaya yang lebih kecil pada sumbu kuat X, sedangkan pada sumbu lemah Y menghasilkan gaya yang lebih besar. Simpangan struktur antar lantai pada sumbu kuat X dengan penampang kolom persegi sama sisi menghasilkan simpangan yang lebih kecil 10,81%, sedangkan pada sumbu lemahnya menghasilkan simpangan lebih besar yaitu 12,05%.

Page 1 of 1 | Total Record : 10